“Adanya penetapan ini bukan hanya menjadi simbolis saja untuk ke depannya. Lebih dari hal tersebut adalah suatu penghargaan yang luar biasa kepada para pengrajin yang sudah sudi mempertahankan karyanya sampai saat ini,” jelasnya.
Suliha juga mengapresiasi terhadap para pembatik yang sudah lanjut usia namun tetap bersemangat berkarya, menghadirkan hasil terbaik bagi para pecinta batik di seluruh nusantara.
“Bagi kami, suatu kebanggaan besar melihat para pembatik yang sudah sepuh masih antusias berkarya,” katanya.
Ia berharap pengakuan ini dapat membuka ruang yang lebih luas bagi masyarakat untuk mengenal keindahan Batik Ghântongan, serta menjadi momentum kebangkitan bagi motif batik khas Tanjungbumi yang hampir punah tersebut.
“Kesempatan luar biasa ini saya harap bisa membuka lebih lebar nilai keindahan Batik Ghântongan. Batik yang sudah menua ini semoga bisa bangkit kembali dan terus kita lestarikan,” pungkasnya.
