Bangkalan — Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) kolaburasi dalam menggelar program pengabdian masyarakat berbasis edukasi digital di Desa Sanggra Agung, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Kamis (11/9/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah preventif untuk menekan angka stunting yang masih menjadi persoalan serius di Madura. Stunting, kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, tidak hanya berdampak pada postur tubuh anak, tetapi juga menghambat perkembangan kognitif serta kualitas hidup hingga dewasa.
Data menunjukkan bahwa pencegahan stunting lebih efektif dilakukan pada masa seribu hari pertama kehidupan, karena perbaikannya hampir mustahil setelah anak berusia dua tahun.
“Edukasi merupakan garda terdepan dalam mencegah stunting. Dengan teknologi digital, informasi penting dapat menjangkau masyarakat lebih luas, bahkan hingga pelosok desa,” ujar Qurrota A’Yunin, dosen Kesehatan Masyarakat UNUSA sekaligus narasumber dalam kegiatan tersebut.
Ketua pelaksana, Imam Romadlani, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar penyuluhan satu arah. “Kami ingin masyarakat berdaya, mampu mengambil keputusan tepat terkait kesehatan anak. Pencegahan stunting harus dimulai dari keluarga dan lingkungan terdekat,” katanya.
Pemerintah Desa Sanggra Agung menyambut baik inisiatif ini. Kepala desa mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari kader posyandu, tokoh masyarakat, hingga warga desa, untuk bersama-sama menyukseskan program demi masa depan anak-anak yang lebih sehat dan cerdas.