Strategi Memperkuat Industri Alkes Lokal: Hilirisasi Riset dan Kolaborasi untuk Indonesia Sehat

Indra Gunawan, S.T., M.Si., Dosen Poltekkes Kemenkes Jakarta 2 Jurusan Teknik Elektromedik sekaligus Praktisi Alat Kesehatan

Dalam sebuah acara ASPAKI (Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia), Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dr. Lucia Rizka Andalusia, menegaskan pentingnya kemandirian industri alkes sebagai bagian dari ketahanan kesehatan nasional. Ia menyampaikan bahwa industri alkes Indonesia telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan jumlah industri alkes meningkat menjadi 819 unit pada tahun 2024. Peningkatan ini menunjukkan adanya pertumbuhan positif dalam sektor produksi alkes dalam negeri.

“Indonesia telah berhasil meningkatkan nilai investasi sektor alkes menjadi Rp1,25 triliun pada tahun 2024, dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 377% dalam tiga tahun terakhir. Ini pencapaian luar biasa yang menunjukkan komitmen kita terhadap penggunaan produk dalam negeri,” ujar Dr. Rizka dalam sambutannya. Pertumbuhan investasi ini menjadi indikator penting bahwa sektor alkes dalam negeri semakin menarik bagi investor dan memiliki potensi besar untuk berkembang.

Saat ini, sebanyak 17 dari 19 alkes prioritas nasional telah mampu diproduksi di dalam negeri. Beberapa di antaranya adalah perangkat ultrasound dan mobile X-ray yang telah dimanfaatkan dalam program skrining kesehatan gratis serta pemberantasan tuberkulosis. Hal ini menunjukkan kemampuan industri dalam negeri untuk memproduksi alkes yang penting bagi program-program kesehatan nasional.

Exit mobile version