Bangkalan – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bangkalan menjadi sorotan publik usai menggelontorkan anggaran sebesar Rp125 juta untuk penyelenggaraan pameran budaya selama lima hari.
Pasalnya, anggaran yang disebut digunakan untuk menyewa 10 stand pameran, atau jika dirata-rata, mencapai Rp25 juta per hari.
Besarnya nilai anggaran itu menimbulkan tanda tanya dari sejumlah pihak. Namun, kegiatan pameran budaya tersebut berlangsung singkat dan fasilitas yang disediakan dinilai tidak tergolong megah.
“Kalau dihitung, anggaran Rp125 juta untuk 10 stand itu terbilang fantastis. Masyarakat berhak tahu kejelasan penggunaan anggaran tersebut,” ujar Ketua LSM PRI, Syaiful Anam, Kamis (9/10/2025).
Menanggapi sorotan tersebut, Kabid Kebudayaan Disbudpar Bangkalan, Hendra Gemma, mengaku bahwa seluruh dana sebesar Rp125 juta tersebut hanya digunakan untuk sewa stand. Menurutnya, dana itu juga mencakup kebutuhan lain, seperti dekorasi dan fasilitas pendukung acara lainya.
“Pengalokasian anggaran sudah sesuai juknis dari Kementerian Kebudayaan. Jadi, Rp125 juta itu tidak hanya untuk sewa stand, tetapi juga untuk dekorasi, kursi, dan perlengkapan lain,” jelas Hendra.
Meski demikian, Hendra Gemma menolak klaim tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak ada anggaran terpisah untuk dekorasi sebagaimana disebutkan oleh pihak LSM PRI.
“Tidak benar ada anggaran Rp20 juta untuk dekorasi. Semua sudah termasuk dalam anggaran Rp125 juta tersebut,” kata Hendra dengan singkat saat dikonfirmasi.