Jakarta – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) melalui Direktorat Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan, Ditjen PDP, baru saja menuntaskan sebuah forum penting yang bertujuan mematangkan persiapan pendataan Indeks Desa (ID) tahun 2025.
Acara bertajuk Forum Koordinasi dan Konsinyering Finalisasi Pendataan Indeks Desa 2025 ini digelar selama tiga hari, mulai 29 hingga 31 Juli 2025, di Golden Boutique Hotel, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Forum ini menjadi arena krusial untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan benar-benar akurat, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan. Validitas data menjadi kunci utama dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan desa yang efektif.
Dalam acara pembukaan, Direktur Jenderal PDP, Kemendes PDT, Nugroho Setijo Negoro, menyampaikan pidato yang menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar kementerian dan lembaga terkait dalam penyusunan Indeks Desa 2025.
Ia menjelaskan bahwa ID 2025 adalah sebuah evolusi dari instrumen sebelumnya, yaitu Indeks Desa Membangun (IDM). “Jika instrumen yang kita gunakan sudah teruji dan berkualitas, maka kita bisa lebih yakin bahwa data yang masuk adalah data yang sebenarnya, apa adanya,” tegas Nugroho, memberikan keyakinan akan pentingnya instrumen yang solid dalam menghasilkan data yang akurat.
Dirjen Nugroho juga memberikan wanti-wanti keras kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pendataan agar tidak melakukan manipulasi data dengan tujuan mendongkrak status desa. Ia mengingatkan bahwa status desa yang akurat dan sesuai dengan kondisi riil di lapangan adalah fondasi utama bagi keberhasilan program pembangunan desa.