“Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa UTM. Kegiatan ini tidak hanya membekali siswa dengan keterampilan teknis, tetapi juga mendorong semangat berpikir kritis dan kreatif, yang sangat dibutuhkan di era transformasi digital,” ujar Fauzi.
Pelatihan ini turut dihadiri oleh Wakil Kepala Kesiswaan SMA Negeri 1 Bangkalan, Pendiri UKM Triple-C, serta Pembina UKM Triple-C, Yuda Dwi Putra, S.Kom., M.Kom. Dalam sambutannya, Yuda menegaskan pentingnya kesinambungan program seperti ini dalam rangka membangun ekosistem pendidikan digital yang adaptif.
“Ini bukan kegiatan sekali jalan. Harapan kami, pelatihan seperti ini terus berlanjut. Kami ingin membangun kultur inovasi digital sejak bangku sekolah, dengan kolaborasi antara mahasiswa, sekolah, dan pemerintah,” ujarnya.
Antusiasme para peserta terlihat sejak awal hingga akhir kegiatan. Mereka tak segan bertanya, berdiskusi, bahkan menyampaikan ide-ide desain yang segar dan orisinal. Semangat itu menjadi indikator kuat bahwa generasi muda Bangkalan siap untuk bertransformasi, bukan sekadar menjadi pengguna, tetapi juga pencipta teknologi.
UKM Triple-C kembali menunjukkan eksistensinya sebagai wadah pengembangan kreativitas dan keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan industri masa kini. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pendidikan tinggi dan sekolah menengah mampu menghasilkan dampak nyata bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia.