Menurutnya, organisasi mahasiswa harus menjadi ruang pengabdian yang berdampak langsung bagi publik, bukan sekadar forum internal.
Edo merencanakan pembentukan pusat inovasi kader, digitalisasi sistem kaderisasi, serta perluasan jaringan kemitraan strategis dengan pesantren, kampus, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga pemerintahan.
“Dalam menyiapkan pendekatan kaderisasi berbasis potensi lokal sebagai bagian dari respons terhadap tantangan kebangsaan dan perkembangan teknologi,” pungkasnya.
Konkorcab XXV kali ini menjadi momentum penting dalam regenerasi kepemimpinan dan konsolidasi organisasi. Selain memilih ketua baru, forum ini juga menjadi ruang evaluasi program kerja dan penyusunan strategi menghadapi tantangan nasional menuju Indonesia Emas 2045.