Wabah Campak Mengkhawatirkan, Bangkalan Tetapkan Status Darurat Kesehatan

jatiminfo.id
Hj. Nur Hotibah, Kepala Dinas Kesehatan KabupatenBangkalan, (Foto : Istimewa).

Bangkalan – Situasi kesehatan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, memasuki babak baru yang mengkhawatirkan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan secara resmi menetapkan wilayahnya dalam status darurat penyakit campak.

Keputusan ini diambil menyusul lonjakan kasus campak yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir, menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan masyarakat dan otoritas kesehatan setempat.

“Terdapat sebanyak 548 anak di seluruh Kabupaten Bangkalan yang terindikasi kuat terpapar virus campak. Lebih tragis lagi, beberapa di antara mereka bahkan telah kehilangan nyawa akibat penyakit ini,” ungkap Kepala Dinkes Bangkalan, Nur Hotibah, dengan nada prihatin saat memberikan keterangan di Bangkalan pada hari Selasa. Pernyataan ini menggambarkan betapa seriusnya dampak wabah campak yang sedang melanda wilayah tersebut.

READ -  Kalibrasi Alat Kesehatan: Fondasi Akurasi Diagnosis dan Terapi

Nur Hotibah menjelaskan lebih lanjut, bahwa dari total kasus yang terdeteksi, sebanyak 275 pasien anak-anak sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan.

Sayangnya, satu anak di antara mereka tidak berhasil selamat dari penyakit ini. Sementara itu, sisanya tersebar di berbagai puskesmas yang ada di seluruh pelosok Kabupaten Bangkalan, menunjukkan bahwa penyebaran campak telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinkes Bangkalan, mayoritas kasus campak di wilayah paling barat Pulau Madura ini menyerang anak-anak dengan rentang usia antara 2 hingga 3 tahun. Kelompok usia ini memang rentan terhadap infeksi virus campak karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sepenuhnya berkembang.