Opini  

Prabowo di PBB: Indonesia Kembali Lantang Membela Palestina

jatiminfo.id
Herianto, Kader Muda Golkar

Sikap ini mengingatkan pada keberanian Bung Karno menolak Israel dalam Asian Games 1962 sebagai bentuk solidaritas. Dunia respek pada pemimpin yang konsisten menyuarakan nilai kemanusiaan.

Selaras dengan Konstitusi dan Sejarah Bangsa

Pidato Prabowo juga sejalan dengan amanat Pembukaan UUD 1945: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.”

Sejak era Soeharto hingga B.J. Habibie, Indonesia tidak pernah surut mendukung Palestina. Bahkan pada 1988, Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Palestina. Kini, Prabowo melanjutkan konsistensi itu dengan menegaskan kembali posisi Indonesia di PBB.

Inspirasi bagi Generasi Muda

READ -  Saat Negara Takut Pada Simbol One Piece, Sementara Bumi Menjerit

Bagi generasi muda, pidato ini memberi pelajaran penting: politik luar negeri bukan sekadar urusan diplomasi, tetapi juga urusan nilai. Apakah kita memilih diam terhadap ketidakadilan, atau berani bersuara?

Sebagai kader muda Golkar, saya percaya sikap Prabowo adalah inspirasi agar anak muda tidak apatis pada isu global. Solidaritas terhadap Palestina adalah cermin solidaritas terhadap semua bangsa tertindas. Politik harus kembali menjadi ruang perjuangan moral, bukan semata perebutan kekuasaan.

Dari Pidato ke Aksi Nyata

Namun perjuangan tidak boleh berhenti pada pidato. Indonesia harus menindaklanjuti momentum ini dengan langkah konkret: memperkuat diplomasi melalui ASEAN, OKI, dan Gerakan Non-Blok; mendorong resolusi damai di PBB; serta meningkatkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina.