Menantang Sunyi Lewat Puisi, Abdur Rohman Harumkan Bangkalan di Panggung Sastra Nasional

jatiminfo.id
Abdur Rohman SM, penyair muda asal Bangkalan, menempuh jalan sastra sebagai bentuk kejujuran dan perjuangan dari pinggiran menuju panggung nasional. (Sumber Foto: Jatiminfo.id, 2025).

Bangkalan — Di tengah gelombang arus digital dan budaya instan yang cenderung serba cepat, seorang pemuda asal Bangkalan, Madura, memilih jalan sunyi namun penuh makna: menulis puisi. Ia adalah Abdur Rohman, penyair muda yang kini dikenal luas dengan nama pena Abdur Rohman SM, dan menjadi salah satu wajah segar dalam dunia sastra Indonesia kontemporer.

Meski usianya masih tergolong muda, Abdur Rohman SM akrab disapa Aab telah berhasil menerbitkan tiga buku puisi yang menggugah dan sarat makna: Jejak yang Tertulis dalam Bait Rindu, Malaikat yang Melahirkan, dan Tuhan, Engkau Penipu. Setiap buku menjadi catatan spiritual, refleksi batin, dan kritik sosial yang tajam namun puitis.

READ -  Bantuan Beras Diduga Tidak Sesuai, Warga Protes Kebijakan Kades Genteng Langgar Aturan

“Menulis bagi saya bukan hanya hobi, tapi bentuk kejujuran terdalam. Ketika menulis, saya merasa menjadi manusia paling jujur,” ujarnya

Nama pena Abdur Rohman SM bukan sekadar inisial biasa. “SM” di belakang namanya merupakan singkatan dari nama kedua orang tuanya, Sumari dan Marsuki sebuah bentuk penghormatan sekaligus pengingat bahwa setiap karya lahir tidak hanya dari inspirasi, tetapi juga dari doa dan cinta keluarga.

Tak hanya produktif menerbitkan karya, Aab juga aktif mewakili Bangkalan dalam berbagai kompetisi sastra nasional. Lewat puisinya, ia membawa napas lokal yang kuat. Madura, punya nilai-nilai budaya, hingga kegelisahan anak muda daerah. Ia menjadikan sastra sebagai jembatan antara akar tradisi dan percakapan global.