KKN INSYA Tanam Jahe Merah di Bangkalan, Ketahanan Pangan hingga Jamu Tradisional

jatiminfo.id
Mahasiswa KKN Institut Agama Islam Syaichona Moh. Cholil (INSYA) bersama Kepala Desa Togubang, Kecamatan Geger, Bangkalan terlihat antusias menanam bibit jahe merah di lahan yang telah dipersiapkan. (Foto: Jatiminfo.id, 2025).

Bangkalan — Jahe merah kini tidak hanya hadir di segelas wedang hangat, tetapi juga menjadi bagian dari upaya mahasiswa untuk memperkuat ketahanan pangan. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Syaichona Moh. Cholil (INSYA) melakukan penanaman jahe merah di Desa Togubang, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan.

Mahasiswa dari tiga program studi Ekonomi Syariah, Hukum Pidana Islam, dan Pendidikan Bahasa Arab terjun langsung bersama warga untuk menanam bibit jahe merah di lahan yang sudah dipersiapkan. Tidak sekadar menanam, mereka juga memberikan pelatihan mulai dari pemilihan bibit unggul, media tanam, hingga teknik perawatan agar hasil panen lebih optimal.

Jahe merah dikenal kaya senyawa aktif seperti gingerol dan shogaol yang memberi rasa pedas khas sekaligus berfungsi sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Selain itu, kandungan minyak atsiri, vitamin C, serta mineral penting di dalamnya menjadikan jahe merah tanaman unggulan untuk kesehatan.

READ -  Kacang Gondrong: Inovasi Mahasiswa KKN INSYA Dorong Ketahanan Pangan Desa Pettong

Dari menjaga stamina hingga memperkuat daya tahan tubuh, tanaman herbal ini juga potensial diolah menjadi produk jamu dan minuman kesehatan bernilai jual.

Koordinator KKN INSYA, Solahuddin, menyebut program ini bukan hanya soal bertani, melainkan juga soal pemberdayaan ekonomi.

“Jahe merah memiliki potensi besar sebagai tanaman obat sekaligus komoditas ekonomi. Harapannya, masyarakat dapat memanfaatkannya untuk kebutuhan keluarga dan mengembangkan produk turunan seperti jamu atau minuman kesehatan,” ujarnya.