Di tengah keterbatasan, Sofi berhasil menorehkan prestasi di tingkat provinsi hingga nasional, antara lain:
- Juara 1 Lomba Cipta Puisi Se-Jawa Timur (Bulan Bahasa Nasional 2024, STKIP PGRI Sumenep).
- Juara 3 Lomba Menulis Puisi Nasional (Sanggar Alif Lam Mim, Sumenep, 2024).
- Masuk 60 Karya Terbaik Lomba Aksaraya Cipta Puisi HIMAPRODI PBSI UNTIDAR (2025).
Tak berhenti di situ, Sofi juga melahirkan karya-karya sastra yang diakui:
- Buku puisi “Maafkan Puisi-Puisi yang Melukaimu” (2024).
- Antologi puisi “Puisi Anak Pulau” (PMM Universitas Islam Makassar, 2024).
- Antologi puisi “Pendidikan” (Sanggar Alif Lam Mim, 2024).
- Antologi puisi “Arloji di Ujung Senja” (HIMAPRODI PBSI UNTIDAR, 2025).
Tahun 2024 menjadi titik penting. Sofi lolos Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Islam Makassar. Bahkan, ia dipercaya menjadi perwakilan Jawa Timur untuk membacakan puisi dalam forum Ramah Tamah FKIPS UIM.
Di luar dunia literasi, Sofi dikenal piawai berbicara di depan publik. Ia kerap didapuk menjadi MC, moderator, hingga pembicara dalam berbagai acara formal.
Kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Junal, M.Pd, memberikan apresiasi tinggi. “Sofiyulloh adalah contoh nyata mahasiswa yang berjuang dari keterbatasan namun tetap konsisten berprestasi. Kami bangga dengan pencapaiannya,” ujarnya.
Sementara itu, Sofi mengaku tak pernah menyangka bisa menyandang predikat wisudawan inspiratif. “Saya ini anak desa, awalnya tidak tahu apa-apa. Tapi saya percaya kerja keras bisa mengalahkan keterbatasan. Semua ini hasil doa, usaha, dan dukungan keluarga serta sahabat,” ucapnya penuh haru.