Bangkalan – Perkumpulan Jurnalis Bangkalan (Pejalan) menggelar audiensi ke Inspektorat Bangkalan untuk mempertanyakan produk kinerja konkret laporan-laporan masyarakat. Kamis, (07/08/2025).
Terkait minimnya produk hasil kerja lembaga pengawasan internal pemerintah daerah (Inspektorat,red.), terutama dalam penanganan dugaan penyimpangan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tengket Jaya hingga saat ini tidak ada titik terang.
Syaiful Anam, Ketua Pejalan mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja Inspektorat. Ia menilai hingga saat ini belum bisa menunjukkan langkah konkret dalam menangani laporan-laporan masyarakat terkait penyalahgunaan anggaran desa.
“Sejauh ini, kami menilai Inspektorat tidak ada produk pekerjaan yang konkret terkait laporan masyarakat yang anggap krusial. Lalu, apa pekerjaan Inspektorat sebenarnya kalau tidak memproses laporan-laporan, ” terang Anam.
Setelah disorot, akhirnya Inspektorat menunjukkan hasil audit dugaan penyimpangan BUMDes Tengkat Jaya telah diserahkan kepada Polres Bangkalan.
Diterangkan dalam forum audiensi, bahwa kasus tersebut telah memasuki ranah pidana, maka penyelesaiannya bukan lagi menjadi kewenangan Inspektorat, melainkan wewenang Polres.
“Kami sudah serahkan dokumen auditnya ke Polres, agar di proses di pihak yang berwajib, karena ranahnya pidana,” kata auditor Inspektorat menjelaskan.
Pihak Inspektorat menambahkan, terlepas dari laporan masyarakat, mereka menyarankan kepada masyarakat maupun lembaga, jika ada dugaan pelanggaran supaya disampaikan terlebih dahulu ke Camat sebelum membawa kasusnya ke APH, sehingga Inspektorat bisa melakukan pembinaan apabila sifat pelanggarannya belum berat.