Kacang Gondrong: Inovasi Mahasiswa KKN INSYA Dorong Ketahanan Pangan Desa Pettong

jatiminfo.id
Mahasiswa KKN INSYA kelompok 7 Desa Pettong sedang memamerkan produk olahan kacang tanah “Kacang Gondrong” bersama kepala Desa Pettong. (Foto: Jatiminfo.id, 2025).

Bangkalan – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama islam syaichona mohammad cholil (INSYA) Bangkalan, kelompok 7, mendorong ketahanan pangan di Desa Pettong, Kecamatan Tanah Merah, dengan mengembangkan produk olahan berbahan kacang tanah bernama “Kacang Gondrong”.

Inovasi ini bertujuan meningkatkan nilai ekonomi komoditas lokal yang selama ini hanya dijual dalam bentuk mentah. Seperti yang disampaikan Koordinator KKN INSYA, Guntur Sakti, bahwa gagasan produk ini muncul dari pengamatan terhadap potensi petani.

Hasil olahan mahasiswa KKN.

“Kacang tanah adalah salah satu komoditas unggulan di Desa Pettong. Melalui pengolahan kreatif, seperti pembuatan Kacang Gondrong, kami ingin membantu masyarakat agar tidak hanya menjual hasil panen dalam bentuk mentah, tetapi juga mengolahnya menjadi produk bernilai ekonomi lebih tinggi. Harapannya, usaha ini bisa menjadi langkah nyata menjaga ketahanan pangan lokal sekaligus menambah kesejahteraan warga,” ujar Guntur.

READ -  Lantik Sekda dan Enam Kepala Dinas, Bupati: Saling Berkolaborasi Demi Membangun Bangkalan

Selain fokus pada ketahanan pangan, mahasiswa KKN INSYA juga melaksanakan sejumlah program pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Seperti;

  • Belajar mengajar di SDN Pettong 1, membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran dan literasi.
  • Pendampingan Madrasah Nurul Hikmah, berupa kegiatan belajar Al-Miftah bagi santri.
  • Pembuatan profil desa Pettong, sebagai upaya dokumentasi potensi, sumber daya, dan identitas desa untuk mendukung pembangunan.
  • Penyuluhan hukum bertema “Stop Bullying”, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya menjaga lingkungan sosial yang sehat.

Menurut Kepala Desa Pettong, Nur Asiya Amin, mengapresiasi program mahasiswa. “Kami menyambut baik kehadiran mahasiswa INSYA. Mereka tidak hanya membantu menggali potensi desa, tetapi juga memberi manfaat nyata melalui kegiatan pendidikan, penyuluhan, hingga inovasi produk kacang tanah. Ini pengalaman berharga bagi masyarakat kami,” ungkapnya.