Bangkalan – Miris, begitulah potret pendidikan dasar di Kabupaten Bangkalan. Di tengah gencarnya jargon peningkatan mutu pendidikan, kondisi nyata di SDN Lombang Laok 2, Kecamatan Blega, justru memperlihatkan wajah buram dunia pendidikan.
Gedung sekolah yang seharusnya menjadi tempat belajar nyaman bagi anak-anak bangsa, kini berdiri rapuh dengan dinding retak, atap jebol, dan lantai rusak.
Lebih ironis lagi, kondisi mengenaskan ini seolah dibiarkan oleh kepala sekolah tanpa alasan yang jelas. Pertanyaan besar pun menyeruak: ke mana Korwil dan pengawas sekolah yang seharusnya menjadi garda depan pengawasan mutu pendidikan?.
“Kalau Korwil dan pengawas sekolah bekerja sesuai fungsinya, mestinya masalah ini sejak lama sudah terdeteksi dan segera dicarikan solusi. Kenyataannya, sampai sekarang sekolah ini tetap dibiarkan rusak tanpa ada perhatian,” ujar salah seorang tokoh pemuda setempat dengan nada kesal. Selasa (19/08/2025).
Situasi ini menimbulkan kecurigaan bahwa sistem pengawasan pendidikan di Bangkalan hanya sebatas formalitas. Seolah-olah pengawas sekolah dan Korwil hadir hanya untuk melengkapi struktur birokrasi, bukan untuk memastikan hak anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak.
“Selama pengawasan hanya dilakukan di atas meja tanpa turun langsung ke lapangan, kondisi pendidikan kita tidak akan berubah. Korwil dan pengawas harusnya jadi mata dan telinga dinas pendidikan, bukan sekadar stempel jabatan,” Imbuhnya.