“Banyak jalan rusak parah dan berlubang. Ini bukan sekadar masalah infrastruktur, tetapi juga menyangkut keselamatan dan akses ekonomi masyarakat,” terangnya.
Ia menegaskan, pemerintah perlu segera memperbaiki ruas-ruas jalan utama yang menjadi jalur ekonomi antar-desa agar mobilitas warga tidak terganggu.
Persoalan lain yang turut disorot ialah minimnya penerangan jalan umum di wilayah Burneh. Kondisi gelap di malam hari disebut meningkatkan potensi tindak kriminal dan kecelakaan lalu lintas.
“Warga banyak yang enggan keluar malam karena takut. Pemerintah harus segera memasang lampu di titik-titik rawan,” tegasnya.
Enam tuntutan yang dibawa PERMADA Burneh:
- Pembangunan TPS sementara di setiap desa.
- Pengawasan rutin terhadap pengelolaan sampah di tingkat desa dan kecamatan.
- Penambahan armada pengangkut sampah dengan jadwal tetap.
- Perbaikan jalan-jalan rusak di wilayah Burneh.
- Pemasangan PJU di titik-titik gelap dan padat aktivitas warga.
- Pelibatan masyarakat dalam pengawasan kebersihan, infrastruktur, dan keamanan lingkungan.
Menanggapi tuntutan yang dibawa PERMADA Burneh, Erwin, Camat Burneh Erwin menyampaikan apresiasi atas kepedulian para pemuda terhadap kondisi wilayahnya. “Saya berterima kasih kepada tretan PERMADA Burneh yang sudah menyuarakan aspirasi masyarakat. Ini bentuk perhatian positif,” kata Erwin dengan semangat.
Ia menegaskan, hasil audiensi akan segera disampaikan kepada dinas terkait di tingkat kabupaten, dan pihak kecamatan membuka ruang kolaborasi bersama kelompok pemuda untuk mencari solusi bersama.
