Bangkalan – Kasus dugaan penganiayaan antara tiktokers asal Bangkalan, Makruf, dengan Wakil Ketua DPRD Bangkalan, H. Fatkhurrohman atau yang akrab disapa H. Kur, kini berujung damai. Namun, di balik proses perdamaian tersebut, terungkap adanya pertemuan antara Makruf dengan anak H. Kur yang menjadi jembatan terwujudnya Restorative Justice (RJ).
Makruf mengungkapkan, sebelum proses perdamaian berjalan, sempat ada koordinasi antara anak H. Kur dengan sepupunya. “Terkait RJ, ada anaknya H. Kur yang berkoordinasi dengan sepupu saya. Singkat cerita, tadi malam mereka meminta untuk bertemu,” ujar Makruf yang dikirimkan melalui pesan WhatsAppnya, Sabtu (11/10/2025).
Pertemuan tersebut, lanjut Makruf, dilakukan setelah adanya musyawarah dengan pihak keluarga dan beberapa sesepuh. “Setelah saya koordinasi dengan beberapa sesepuh termasuk orang tua saya, ternyata i’tikad baik itu diterima oleh orang tua dan para sesepuh,” jelasnya.
Meski demikian, keputusan Makruf untuk menempuh jalur damai menuai beragam tanggapan publik. Banyak warganet menilai langkah Makruf melemah dibandingkan saat awal melapor, ketika dirinya begitu semangat memperjuangkan kasus tersebut hingga ke ranah hukum.
Sebagian masyarakat mengaku kecewa dengan sikap Makruf yang dinilai “melempem” dan tidak konsisten dengan pernyataan awalnya yang ingin menuntaskan kasus hingga tuntas.
Namun hingga kini, berkas atau surat resmi perdamaian dari pihak kepolisian disebut belum ditandatangani dan dijadwalkan akan dilakukan pada Minggu (12/10) sekitar pukul 14.00 WIB di Polres Bangkalan.