“Respons mereka sangat gembira, bahkan mereka mengekspresikannya melalui tepuk tangan,” tambahnya.
Aiptu Agus berharap, melalui pelatihan ini komunitas bahasa isyarat dapat bekerja, berkarya, dan mandiri meski dengan keterbatasan.
“Polri hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai pelindung, pengayom, dan sahabat bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas,” pungkasnya.
