Lumajang – Seorang warga Lumajang berinisial AM (38) meninggal dunia saat menonton karnaval yang menampilkan atraksi sound horeg di wilayah Kecamatan Lumajang. Namun, kejadian tersebut tidak membuat keluarga marah, bahkan menolak autopsi dan tidak akan melanjutkan ke jalur hukum.
Suami korban, Mujiarto menyatakan bahwa dirinya menolak dilakukan autopsi dan tidak akan menempuh jalur hukum. Ia menyebut, apa yang terjadi pada istrinya adalah musibah yang tidak bisa diprediksi.
“Kalau dibilang nggak bahaya ya nggak masuk akal,” ujar Mujiarto dikutip dalam tayangan video TikTok, kompas Senin (4/8/2025).
Meski keluarga tidak mengajukan laporan hukum, pihak Kepolisian Resor (Polres) Lumajang tetap melakukan pemeriksaan terhadap panitia penyelenggara karnaval dan para saksi mata. “Polisi juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah guna mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan serupa ke depannya,” ujar Kapolres, AKBP Riki Asronda.
Menurutnya, langkah preventif tetap diambil untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. “Kami tetap kami lakukan klarifikasi kepada panitia dan pihak terkait, serta akan merekomendasikan evaluasi izin keramaian untuk kegiatan ke depan,” katanya lebih lanjut.
Karnaval sound horeg merupakan pertunjukan musik keliling dengan pengeras suara bervolume tinggi yang sering dijadikan hiburan warga di beberapa daerah Jawa Timur.
Namun, kegiatan ini kerap menuai kontroversi karena dinilai berisiko terhadap kesehatan, terutama bagi warga yang memiliki riwayat penyakit tertentu.