Pencabutan Laporan Terhadap Waka DPRD Bangkalan Diduga Menjadi Ajang Mencari Keuntungan

jatiminfo.id
Dokumentasi perdamaian kedua belah pihak antara Ma'ruf seorang tiktokers lokal dan Wakil Ketua DPRD Bangkalan yang didampingi oleh sejumlah pengacara dan tokoh tokoh, yang berlangsung di Polres Bangkalan, (Foto : Istimewa).

Bangkalan – Kasus dugaan kekerasan yang sempat menyeret nama Wakil Ketua DPRD Bangkalan kini menuai sorotan publik. Pasalnya, setelah sempat dilaporkan ke Polres Bangkalan, dikabarkan laporannya dicabut dengan alasan saran dan desakan keluarga terutama orang tuanya.

Seorang warga yang dikenal sebagai tiktokers lokal dengan nama akun tiktok Aruf Kenzo, kini kedua belah pihak dikabarkan memilih menempuh jalur damai. Namun, di balik kesepakatan tersebut, muncul berbagai spekulasi dan opini publik yang menghangatkan suasana termasuk opini ajang mencari keuntungan.

Dari berbagai sumber perbincangan di kalangan masyarakat, tersiar kabar bahwa pelaporan tersebut diduga bukan murni untuk mencari keadilan. Sejumlah pihak menilai, langkah pelapor lebih condong ke arah mencari sensasi dan keuntungan pribadi.

READ -  Protes Mahasiswa Baru UTM Berujung Kericuhan, Panitia Jadi Korban

“Laporan itu hanya formalitas semata, jika memang serius, maka laporan itu akan diperjuangkan hingga ke meja pengadilan, bukan hanya selesaikan dengan alasan yang kurang sedap diterima publik,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (11/10/2025).

Sementara, Ma’ruf yang dikenal sebagai tiktokers lokal menyebut, bahwa pencabutan laporan yang dilakukannya berdasarkan desakan dan perintah orang tuanya. Bahkan, dirinya menyebut atas laporan itu orangnya selalu kepikiran.

“Orang tua saya menyarankan seperti itu nyuruh cabut) kasian mereka (Tang Reng Toah Nyaran aki deyyeh peih. neser ibuk), ibu kapekkeran meloloh can bapak,” sebut Ma’ruf dalam bahasa madura yang dikirimkan kepada media Jatiminfo.id, Kamis (09/10/2025).